Jangan menghina Yesus dan Israel

Published 24 April 2013 by Mualaf Center Indonesia

Mungkin ada segelintir muslim yang belum tahu menghina, memaki-maki Yesus, padahal Yesus itu Nabi Isa a’alaihis sallam.
yang harus dilaknat dan wajib dikafirkan bukan Nabi Yesus (Isa Al Masih) tapi Orang yang telah Menjadikannya Sesembahan/Tuhan.

Kata “Yesus” dalam bahasa Indonesia ragam Lembaga Alkitab Indonesia (LAI) adalah kata serapan dari bahasa Yunani, yaitu dari kata Ιησους “Iēsous”

Lalu, pertanyaan selanjutnya, apakahعِيسٰى , “`Κ┠(bahasa Arab) sama dengan Ιησους, “Iēsous” (bahasa Yunani) ? Dan apakah kedua nama itu menunjuk kepada satu sosok yang sama ?

Perlu disadari, sosok yang ditunjuk dengan menggunakan nama Isa maupun nama Yesus itu bukan orang Arab dan bukan pula orang Yunani, melainkan orang Ibrani, khususnya suku Yahudi. Jadi sudah sewajarnya bila nama asli sosok yang disapa dengan nama Yesus atau Isa itu punya nama asli nama Ibrani. Bahasa pergaulan sehari-hari masyarakat Ibrani di Palestina pada abad pertama SM sampai abad pertama M adalah bahasa Aram, bukannya bahasa Ibrani. Pada masa itu, bahasa Ibrani hanya ada dalam teks-teks keagamaan dan dipakai sebagai bahasa keagamaan. Dengan demikian, nama panggilan sehari-hari sosok yang dikenal sebagai Isa atau Yesus itu adalah nama Ibrani yang dibaca dengan cara baca Aram. Hal ini mirip dengan nama Indonesia yang dibaca dengan cara baca bahasa Inggris.
Namun, bagaimana ceritanya nama Ibrani dan nama panggilan Aram itu menjadi nama Ιησους “Iēsous” (bahasa Yunani) atau nama عِيسٰى “`Κ┠(bahasa Arab) ?

Nama Ibrani sosok yang kita kenal sebagai Yesus atau Isa itu adalah יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua” (nama panjang) atau יֵשׁוּעַ , “Yēšûa” (bentuk pendek dari nama יְהוֹשֻׁעַ , “Yəhôšua”). Berhubung tanda-tanda vokal pada huruf Ibrani baru dikenal pada abad ke-7 M, maka semula huruf Ibrani itu gundul tanpa tanda baca (Ibrani gundul). Huruf Ibrani gundul nama יֵשׁוּעַ , “Yēšûa” adalah ישוע , “Y-Š-W-’”.

Dari sejarah bahasa Ibrani dapat diketahui bahwa yang dikenal sebagai huruf Ibrani itu sejatinya adalah huruf Aram yang diimpor bulat-bulat oleh bangsa Israel dan dipakai dipakai sebagai bahasa tulisnya untuk menuliskan kosa kata Ibrani. Dengan demikian, skrip Ibrani ישוע, “Y-Š-W-’” identik dengan skrip Aram ישוע, “Y-Š-W-’”. Meskipun skrip gundul kedua bahasa itu identik, namun cara bacanya sedikit berbeda. Itulah yang nantinya menyebabkan tanda vokal yang dikenakan oleh skrip kedua bahasa itu berlainan.
Ada tiga cara baca skrip ישוע , “Y-Š-W-’”, yaitu cara baca Ibrani, cara baca Aram dialek Barat, dan cara baca Aram dialek Timur.

Kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” (bahasa Aram Timur) terkadang ditransliterasikan ke dalam bahasa Inggris menjadi “Esau”. Perubahan vokal terjadi pada vokal ô (o panjang absolut) dari kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” tersebut menjadi vokal â (a panjang absolut) dalam kata عِيسٰى , “`Κ┠(bahasa Arab), karena dalam bahasa Arab tidak ada tanda vokal ô, terlebih tanda vokal yang dapat dikenakan oleh huruf sin Arab (س). Sehingga, vokal ô pada kata ܝܼܫܘܿܥ , “Κô” mengalami proses Arabisasi menjadi vokal â ketika diserap masuk ke dalam kosakata bahasa Arab.

Dari uraian singkat di atas dapat diketahui bahwa Isa sama dengan Yesus, dan bahwa kedua nama itu merujuk kepada satu sosok yang sama.

NABI ISRAEL ‘Alaihis sallam

Menamai dan menyebut negeri Kafir Yahudi yang dimurkai oleh Allah dengan sebutan Israel. Kemudian Israel dan negeri Israel-lah yang dicela dan dicerca. Apakah tepat kita mencela Israel?
Simaklah pembahasan berikut untuk menjawab pertanyaan ini.

Ketahuilah bahwa Israel sebenarnya adalah Nabi Ya’qub ‘alaihis salam
Dalam tafsir Ibnu Abi Hatim, dari Ibnu Abbas, beliau radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

« حضرت عصابة من اليهود نبي الله صلى الله عليه وسلم فقال لهم : » هل تعلمون أن إسرائيل يعقوب ؟ « فقالوا : اللهم نعم ، قال النبي صلى الله عليه وسلم : » أشهد عليهم «

“Suatu saat sekelompok orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Ketika itu beliau bertanya pada mereka: “Apakah kalian mengetahui bahwa Israel adalah Ya’qub?” Orang-orang Yahudi itu pun menjawab, “Itu betul.” Lantas Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, ‘Ya Allah saksikanlah perkataan mereka’.”

Jadi, sangat jelas dalam hadits ini bahwa Israel adalah Nabi Ya’qub ‘alaihis salam.

Kedudukan Ya’qub ‘alaihis salam dalam Islam
Perhatikanlah firman Allah Ta’ala berikut :
“Dan ingatlah hamba-hamba Kami: Ibrahim, Ishaq dan Ya’qub yang mempunyai perbuatan-perbuatan yang besar dan ilmu-ilmu yang tinggi. Sesungguhnya Kami telah mensucikan mereka dengan (menganugerahkan kepada mereka) akhlak yang tinggi yaitu selalu mengingatkan (manusia) kepada negeri akhirat. Dan sesungguhnya mereka pada sisi Kami benar-benar termasuk orang-orang pilihan yang paling baik.” (QS. Shad: 45-47)

Lihatlah dalam ayat ini, Allah betul-betul memuji Nabi Allah Ya’qub, begitu pula kakeknya Nabi Ibrahim dan bapaknya Nabi Ishaq.

Ibnul Jauzi mengatakan bahwa mereka memiliki ulil aydi yaitu kekuatan dalam melakukan ketaatan dan memiliki ‘al abshor’ yaitu kepandaian dalam agama dan ilmu. Dalam tafsir Al Jalalain dikatakan bahwa mereka memiliki kekuatan dalam beribadah dan kepandaian dalam agama. Syaikh Abdurrahman bin Nashir As Sa’di menyimpulkan bahwa Allah menyifati mereka dengan ilmu nafi’ (ilmu yang bermanfaat) dan amal sholeh yang banyak. Itulah pujian Allah kepada Ya’qub dan sangat mulianya kedudukan beliau ‘alaihis salam dalam agama ini.

Sebaliknya Allah Mencela Orang Kafir Yahudi
Berkebalikan dengan Nabi Ya’qub ‘alaihis salam, Allah sangat sering mencela orang Yahudi di dalam Al Qur’an dan melaknat mereka serta Allah sangat murka pada mereka. Namun Allah murka dan mencela demikian dengan menggunakan nama Yahudi dan nama orang kafir dari Bani Isroil, bukan dengan nama Israel/Isroil yang merupakan nabi yang mulia, putra dari Nabi yang mulia yaitu Ishaq dan keturunan kholilullah (kekasih Allah) yaitu Ibrahim ‘alaihimus salam.

Perhatikanlah ayat berikut, Allah Ta’ala melaknat Yahudi disebabkan perkataan mereka,
“Orang-orang Yahudi berkata: “Tangan Allah terbelenggu” , sebenarnya tangan merekalah yang dibelenggu dan merekalah yang dila’nat disebabkan apa yang telah mereka katakan itu.” (QS. Al Ma’idah: 64)

Perhatikanlah pula ayat berikut, Allah Ta’ala telah melaknat orang kafir dari Bani Isroil :
“Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 78)
Yang Paling Dekat dengan Agama Nabi Ya’qub bukan Orang Yahudi

Yang mewarisi agama Nabi Ya’qub dan kakeknya Ibrahim ‘alaihimas salam adalah orang-orang yang beriman. Allah Ta’ala berfirman :
“Sesungguhnya orang yang paling dekat kepada Ibrahim ialah orang-orang yang mengikutinya dan Nabi ini (Muhammad), beserta orang-orang yang beriman (kepada Muhammad), dan Allah adalah Pelindung semua orang-orang yang beriman.” (QS. Ali Imran: 68)

Perhatikan pula dalam ayat berikut diceritakan bahwa Ibrahim ‘alaihis salam berlepas diri dari orang Yahudi, Nashrani dan orang musyrik. Allah Ta’ala berfirman :
“Ibrahim bukan seorang Yahudi dan bukan (pula) seorang Nasrani, akan tetapi dia adalah seorang yang lurus lagi berserah diri (kepada Allah) dan sekali-kali bukanlah dia termasuk golongan orang-orang musyrik.” (QS. Ali Imran: 67)

Walaupun orang Yahudi berasal dari keturunan Ibrahim dan Israel (Ya’qub), namun kita umat Islam harus meyakini bahwa mereka adalah musuh-musuh Allah dan musuh para Rasul yaitu Muhammad, Ibrahim dan Israel (Ya’qub). Kedekatan orang Yahudi denga Ibrahim dan Israel (Ya’qub) tidaklah bermanfaat sama sekali karena mereka tidak beriman pada wahyu yang diturunkan oleh Allah. Jadi, orang yang paling dekat dengan Ibrahim dan Ya’qub adalah orang yang beriman dan bukanlah orang Yahudi yang merupakan musuh Allah.

Janganlah Mengarahkan Celaan Pada Seorang Nabi.
Setelah kita tahu bahwa Yahudi bukanlah Israel, lantas pantaskah kita mengarahkan cercaan dan celaan pada Israel atau negeri Israel? Yang lebih tepat adalah cercaan tersebut diarahkan pada mereka orang Yahudi yang merupakan musuh Allah, bukan kepada Israel yakni Nabi Ya’qub yang penuh dengan kemuliaan. Semoga hal ini bisa jadi perenungan bagi kita semua.

Ketahuilah bahwa celaan kepada Nabi yang mulia ini yaitu dengan mencela Israel (Ya’qub) tidaklah akan berpengaruh padanya sama sekali sebagaimana pula dahulu orang Quraisy mencela Nabi yang mulia yaitu Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, namun celaan tersebut tidak berpengaruh dan dipalingkan dari beliau. Marilah kita merenungkan hadits yang mulia ini, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Tidakkah kalian heran, bagaimana Allah bisa memalingkan celaan dan laknat kaum Quraisy padaku. Mereka ingin mencaci dan melaknat orang yang tercela, padahal aku adalah Muhammad (nabi yang mulia).” (HR. Bukhari no. 3533).

Kesimpulan:
Janganlah kita menghina Nabi Yesus, karena Yesus itu Nabi Isa ‘alaihis sallam. Janganlah kita menyebut orang Yahudi dengan Israel. Dan juga janganlah kita mencela Israel karena dia adalah seorang Nabi yang mulia. Yang lebih pantas dicela dan dicerca adalah orang Yahudi dan Nasrani yang merupakan musuh Allah. Inilah yang harus kita renungkan.

Wallahu waliyyut taufiq was sadaad.

2 comments on “Jangan menghina Yesus dan Israel

  • “Telah dila’nati orang-orang kafir dari Bani Israil dengan lisan Daud dan ‘Isa putera Maryam. Yang demikian itu, disebabkan mereka durhaka dan selalu melampaui batas.” (QS. Al Maidah: 78).

    Memang sih keinginan Allah dan para nabi itu, kepengen menjadikan manusia-manusia itu iman buta, harus beriman tanpa menggunakan akal sehat; logika; serta nurani, sehingga orang yang beragama sambil menggunakan otak nya; akal sehat nya; ilmu pengetahuan nya; kekritisan nya, mereka semua akan disebut Ahlul bid’ah; Mu’taziliyyah; Ahlul Ra’yu, atau bahkan sesat; kafir; murtad; dlsb.

    Ya sudah ajalah, sekalian jadiin semua manusia itu laksana kambing atau robot, yang diperintah ini dan itu tanpa memakai otak dan nurani.

    Lihatlah robot, diperintah ini dan itu, mereka menurut-nuruti tanpa bisa berfikir ataupun berkata tapi-tapian pada profesor (sang pencipta nya), apakah Allah pengen seluruh manusia itu iman buta dalam beragamanya tanpa bisa berfikir jernih, harus seperti robot yang ditabokin pipinya juga harus enje… enje… tanpa memiliki kebebasan dan kemerdekaan??!

    Bukankah itu sama dengan Psikopat?!

  • anda menyebut wahaby anda sendiri tdk tau wahaby paling yang anda tau wahaby dari abdul hawab tau kah anda wahaby adalah seruan kaum syi”ah terhadap sunnah hingga terjadi perpecahan belah, anda alajwah anda sendiri melakukan bid’ah merayakan maulid nabi yg di buat oleh orang syi’ah batinia

  • Tinggalkan komentar