Polwan Berjilbab

Published 4 Desember 2013 by Mualaf Center Indonesia

polwan

Islam mewajibkan seorang wanita untuk dijaga dan dipelihara dengan sesuatu yang tidak sama dengan kaum laki-laki. Wanita dikhususkan dengan perintah untuk BERHIJAB (pelindung diri dari laki-laki yang bukan mahram).

Hijab yang paling baik & bagus buat wanita muslimah adalah…. rumahnya

Allah Ta’ala berfirman : “Dan hendaklah kalian (para istri muslimah) menetap di rumah-rumah kalian dan janganlah kalian bertabarruj (sering keluar rumah dengan berdandan, tebar pesona) seperti kebiasaan wanita-wanita Jahiliyah yang dahulu” [al-Ahzaab:33].

Perlu diketahui, wanita tidak ada kewajiban untuk bekerja, karena kewajiban wanita itu menjadi ibu rumah tangga. Namun islam tidak melarang wanita untuk bekerja, asal memenuhi syarat, salah satu diantaranya jika seorang wanita bekerja di luar rumah, tidak melakukan ikhtilath (campur baur dengan laki-laki bukan mahramnya). Kalau menjadi Polwan apakah tidak bercampur baur kaum wanita dengan kaum laki-laki?

Perlu diketahui (ikhtilath) karena hal ini dapat mengantarkan kepada perbuatan yang keji, terlebih lagi bila terjadi khalwat (bersepi-sepi/berduaan) antara laki-laki dan wanita yang bukan mahramnya tersebut.

Hal ini jelas merupakan pelanggaran syariat dan dikhawatirkan akan terjadi fitnah, karena Allah menciptakan laki-laki dengan kecendurungan yang kuat terhadap wanita dan sebaliknya wanita diciptakan cenderung dengan lelaki.

Bila terjadi ikhtilath, kecendurungan tadi akan mengantarkan kepada keinginan yang jelek dikarenakan jiwa itu senantiasa memerintahkan kepada kejelekan, sedangkan hawa nafsu itu membutakan mata dan menulikan telinga sementara setan selalu memerintahkan kepada perbuatan keji dan mungkar

Oleh karena itu hukum asalnya wanita adalah untuk tetap di rumahnya sebagaimana firman Allah diatas. Oleh karena itu Hijab yang paling bagus, paling aman dan paling tebal, adalah rumahnya.

JILBAB POLWAN

Allah berfirman : “Hendaklah mereka para wanita menggunakan jilbabnya ke seluruh tubuhnya” (Al Ahzab 59)

Jilbab adalah kain yang digunakan oleh seorang perempuan untuk menutupi kepala, dada, dan punggung ketika keluar rumah. Aurat wanita minimal adalah seluruh tubuhnya kecuali minimal wajah dan telapak tangan. Dan tentunya bukan jilbab gaul, bahannya tipis tembus pandang, ataupun pakaian ketat kelihatan lekuk-lekuk tubuhnya sehingga pakaiannya terlihat bentuk tubuhnya

Apakah Polwan itu berjibab syari’i ?? Jikalau keadaan Polwan seperti :

“para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok, kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Wanita seperti itu tidak akan masuk surga dan tidak akan mencium baunya surga (HR Muslim)

Jikalau polwan berpakaiannya tapi telanjang apa tidak takut dengan ancaman adist diatas “Haram Mencium Bau Surga” ??

Pekerjaan menjadi Polwan di Republik Indonesia, identik pekerjaannya ikhtilat campur baur dengan lawan jenis dan juga polwan berpakaiannya itu hanya pakai khimar/tudung bukan berjilbab sesuai syar’i.

Tentunya yang pertama mempertanggungjawabkan, jika Polwan itu punya suami, maka suaminya. Jika Polwan itu masih lajang, tentunya Ayahnya.

Apakah suaminya tidak mempunyai rasa cemburu ??
Apakah suaminya sudah mati rasa cemburunya ??

Padahal Rasulullah berkata ‘tidak akan masuk surga, lelaki yang dayyuts’

Dayyuts yaitu laki-laki yang tidak memiliki rasa cemburu. Diantaranya lelaki yang membiarkan istrinya ataupun anak gadisnya dalam berpakaian tapi telanjang, tidak berjilbab, bahkan menggunakan pakaian yang ketat, memakai pakaian tembus pandang. Dan juga membiarkan istrinya ataupun anak gadisnya bercampur baur bergaul bebas dengan lelaki bukan mahramnya.

Sungguh suami ini bukan cinta dan sayang kepadanya istrinya anak gadisnya, tapi kejam sama istri dan anak gadisnya. Dia sangat jahat, dia tidak menjaga istri dan anak gadisnya dari adzab Allah.

Dia tidak menjaga istri dan anak gadisnya dari kemurkaan Allah, tidak menjaganya dari ancaman Allah, bahwa wanita seperti itu Haram masuk surga bahkan Haram mencium baunya surga.

Apakah suami yang baik dan sayang itu membiarkan istri dan anak gadisnya masuk neraka ??

Saya katakan suami anda pendusta, cintanya palsu.. Dia berdusta kepada Allah dan dia berdusta padamu..

Dia selalu bilang “cinta padamu, sayank padamu” tapi malah dia menjerumuskan membiarkan dirimu ke neraka.

UNTUKMU Para Da’i Su’u penyeru kepada kesesatan

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
“Akan datang kepada manusia tahun-tahun yang penuh dengan penipuan. Ketika itu pendusta dibenarkan sedangkan orang yang jujur malah didustakan, pengkhianat dipercaya sedangkan orang yang amanah justru dianggap sebagai pengkhianat. Pada saat itu Ruwaibidhah berbicara.” Ada yang bertanya, “Apa yang dimaksud Ruwaibidhah?”. Beliau menjawab, “Orang bodoh yang turut campur dalam urusan masyarakat luas.” (HR. Ibnu Majah, disahihkan al-Albani dalam as-Shahihah [1887] as-Syamilah).

Adapula para da’i-da’i penyeru kesesatan, mereka seolah-olah ingin membela untuk kepentingan islam, mereka berdalih memperjuangkan polwan muslimah. Padahal mereka adalah pejuang islam palsu, ini adalah tipuan syetan berwujud manusia.

Allah berfirman : “syaitan-syaitan (dari jenis) manusia dan (dan jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah yang menipu (manusia). [Q. S. Al-An’am/6: 112]

Orang awam akan tertipu, sehingga mereka menganggap bahwa si ustadz fulan tersebut telah memperjuangkan umat islam..

Padahal yang dibungkus perjuangan palsu itu maknanya :

“ikhtilath itu halal campur baur bergaul wanita dengan lelaki itu bebas. Berpakaian jangan syar’i tapi berpakaian harus telanjang”

Waspadalah..!! sama pejuang islam palsu yang dibalut dengan kata-kata indah, padahal menipu dan menyesatkan

wallahu a’lam bish showab.

Tinggalkan komentar